Kamis, 23 Oktober 2008

Harga Sepeda Onta Mencapai Rp 20 Juta


SEMARANG & SEKITARNYA

23 Oktober 2008
Harga Sepeda Onta Mencapai Rp 20 Juta

HOBI memang mahal. Tak heran kalau seseorang ingin memiliki satu unit sepeda kayuh saja harus rela merogoh kocek puluhan juta rupiah. Bukan sepeda biasa memang, karena sepeda angin itu barang langka dan tak lagi diproduksi.

’’Ada beberapa anggota paguyuban yang mempunyai sepeda onta dalam kondisi orisinil, mereknya Gazelle. Produk sepeda ini dinilai yang terbaik di eranya, sehingga banyak diburu para penggemar.

Seorang anggota harus merogoh kocek Rp 20 juta untuk membeli sepeda buatan Jerman itu,’’ ungkap Ketua paguyuban penggemar sepeda onta (PPSO) ’’Warisane Mbah Koeng’’ Kendal, M Yahya usai safari sepeda keliling perkotaan Kendal, belum lama ini.

Paguyuban yang bermarkas di Perum Griya Praja Mukti Blok D-1 Kelurahan Langenharjo itu, sejak terbentuk 16 Juli 2005, saat ini telah beranggota 70 orang yang masing-masing dari mereka memiliki sepeda yang dulu merupakan tunggangan kaum priyayi dan bangsawan itu.

Usia para penggemar sepeda yang akrab dengan bunyian khas ’’cik..cik..cik..cik..’’ saat melaju itu beragam, mulai 15 tahun hingga di atas 55 tahun. Kendati berbeda usia dan latar belakang, mereka sangat kompak di internal maupun sesama komunitas lain.

’’Komponen-komponen sepeda yang orisinil sudah tak lagi diproduksi. Namun, kami tidak lantas begitu menganibal dengan komponen-komponen produksi baru. Tak jarang kami bisa memperoleh barang yang dibutuhkan dari sesama penghobi di internal paguyuban, atau dari paguyuban lain. Urusan harga dapat dicarikan kesepakatan,’’ papar Yahya.

Merek-merek sepeda onta yang lain di antaranya, Ralleigh buatan Inggris, Simplex dan Fongers (Belanda). ’’Untuk sebuah sadel sepeda orisinil yang kondisinya bagus harganya bisa Rp 2 juta dan sebuah magnet lampu Rp 1,5 juta-an.’’

Hemat Energi

Didampingi pemerhati sepeda onta Drs H Cahyanto, pihaknya berharap paguyuban sepeda yang dipimpinnya tidak sebatas menyalurkan hobi. ’’Kami juga ingin nguri-uri sepeda yang punya nilai sejarah ini. Selain itu, juga ingin mengampanyekan gerakan bersepeda sehat,’’ ujar Cahyanto yang juga caleg anggota DPR RI dari PAN itu.

Dengan bersepeda akan membantu program hemat energi, tubuh sehat, dan tidak turun derajat. Sepanjang terbentuknya PPSO telah mengikuti belasan aktivitas, misalnya sepeda santai Dies Natalis Undip, partisipasi Hari Narkoba Internasional di Kendal, Hari Jadi Pemkot Semarang, Kongres Sepeda Tua se-Indonesia di Bogor, Temu Nostalgia Ontelis Semarang yang merupakan pertemuan penggemar sepeda se-Indonesia, dan Hari Jadi Kota Batang. (Setyo Sri Mardiko-37)
>> Baca Selengkapnya...

Sabtu, 18 Oktober 2008

website fedep Kendal

>> Baca Selengkapnya...